Image by Sasint from Pixabay |
Salah satunya dengan menumbuhkan empati
Tak hanya kemampuan intelegensia (IQ),
pengembangan kecerdasan emosional (EQ) juga sangat penting bagi kehidupan anak.
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, akan memiliki kesadaran
diri, kontrol emosi, motivasi diri, empati dan keterampilan dalam menjalin hubungan.
Tak heran, jika seringkali tingkat kecerdasan emosional dikaitkan dengan pencapaian keberhasilan hidup. Seperti dalam hubungan sosial, akademik, maupun karir. Biar anak tumbuh dengan kecerdasan emosional yang baik, berikut 5 cara cerdas membantunya.
1. Belajar mengatur emosi diri
Anak belajar banyak hal dari orang
tua, termasuk bagaimana mengatur dan mengekspresikan emosinya. Jika orangtua
tidak bisa mengungkapkan emosinya dengan perilaku yang baik, anak cenderung
akan melakukan hal yang sama.
Orangtua yang bisa melatih dan
mengontrol emosinya akan mudah mengenali perasaannya sendiri dan juga anak.
Sehingga tidak perlu adanya emosi yang meledak untuk saling diakui. Selain itu,
anak juga akan belajar bagaimana menghormati dan menghargai perasaan.
2. Membiasakan anak mengucapkan “Maaf”, “Terimakasih”, dan “Tolong”
Membiasakan anak mengucapkan kata
“maaf”, “terimakasih”, dan “tolong” dapat menumbuhkan bakat emosional anak yang
tinggi. Dimana hal ini akan membantunya untuk mencapai tingkat kecerdasaan
emosional yang baik.
Jangan pernah meremehkan dan
menganggap mereka “hanya anak-anak”. Mereka sangat sensitif dan sejak kecillah
karakter mereka dibentuk. Orang tua yang selalu mengakui kesalahan dengan
meminta maaf, mengapresiasi dengan terima kasih, dan mengucapkan “tolong” saat
membutuhkan bantuan, akan membantu mereka belajar menghargai perasaan.
3. Tumbuhkan empati, bukan simpati
Empati adalah kemampuan memahami
emosi orang lain, sedangkan simpati adalah rasa kasihan terhadap orang lain. Sangat
penting mengajarkan empati pada anak untuk menunjukkan bagaimana memahami dan
menghormati perasaan orang lain.
Orang tua yang terlalu simpatik
(kasihan) terhadap anak, justru akan membuatnya menjadi anak yang manja dan
cenderung suka memanipulasi keadaan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Sikap
simpatik yang berlebihan akan membelokkan aturan dan merusak disiplin yang
sudah ditetapkan.
Anak-anak biasanya belajar
empati dari bagaimana oranglain
menunjukkanya. Kamu bisa melakukannya seperti contoh berikut:
“Kamu marah? Aku tahu, aku melihatnya, tapi melempar mainan seperti itu
tidak baik, silakan ambil”
“Menyakitkan memang melihat seseorang bisa melakukan sesuatu yang tak bisa kamu lakukan. Aku mengerti, tapi kamu tidak bisa melampiaskannya kepada temanmu, ayo minta maaf”.
Baca juga : 5 Fakta Ilmiah tentang Perkembangan Otak Kanan Manusia
4. Jangan andalkan teknologi untuk menenangkan anak
Pada dasarnya anak membutuhkan
pengalaman merasakan emosi dan berlatih menoleransinya. Dilansir dari Gottman, American Academy of Pediatrics
menyarankan untuk tidak menggunakan
media teknologi untuk menenangkan emosi negatif anak. Karena dapat menghambat
regulasi emosi mereka.
5. Menjadi pengdengar aktif dan mewaspadai emosi anak dengan lebih peka
Emosi anak bukanlah sebuah
ketidaknyamanan, namun sebuah kesempatan untuk menjadi saling terhubung. Ketika
anak sedang merasa sedih atau marah, tenangkan pikiran dan dengarkan mereka. Keterampilan
mendengar aktif ini merupakan bentuk komunikasi yang lebih intim, dari hanya
sekedar memberi perhatian.
Berikan perhatian penuh saat anak
menunjukkan ekspresi emosionalnya. Sehingga mereka benar-benar merasa
perasaanya dimengerti dan dihormati. Jangan pernah membiarkan anak tanpa
dukungan di masa sulitnya. Karena akan membentuk mekanisme pertahanan yang kuat
dan ekstrim untuk menangkal rasa sakitnya.
Itulah 5 hal yang bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan kecerdasan emosional anak. Membesarkan anak dengan kecerdasan emosional yang baik akan sangat membantu mencapai keberhasilan di masa depannya.
Sumber :
1. https://www.psychologytoday.com/us/blog/peaceful-parenting/202002/how-raise-child-high-eq
2. https://www.gottman.com/blog/strengthen-childs-emotional-intelligence/
3. https://amp.theguardian.com/teacher-network/2017/nov/03/emotional-intelligence-why-it-matters-and-how-to-teach-it
No comments:
Post a Comment