Versi
PesenKopi, IniBuna, dan Top Seller Lazada
Innovative
Collaboration Day (ICD) adalah sebuah event yang diinisiasi oleh Majestic
Convex bekerja sama dengan Politeknik Negeri Malang. Acara ini bertujuan untuk menjembatani
para pelaku usaha, pemerintah, akademisi, maupun komunitas untuk mendorong
kemajuan perekonomian serta perkembangan sumber daya manusia di Kota Malang.
ICD 2020 terbagi
menjadi dua sesi yang sangat menarik, yaitu Focus Group Discussion dan Entrepreneurial
Sharing Session. Nah, disini akan fokus membahas hasil dari sesi kedua ya (karena
sesi 1 tidak dibuka untuk umum, hehe), yaitu Entrepreneurial Sharing Session
yang bertema “Bussiness Survival Strategies in The New Normal”. Cocok banget dengan
kondisi saat ini, bukan?
Dalam sharing
session ini, terdapat 3 pembicara, yaitu Reinukky Abidharma (owner pesenkopi
dan pesenmie), Bunga Lenanta (owner inibuna dan kemienyik), serta Umi Tursini,
Ph.D, (Owner Salvo shoes dan Salvora Bags), yang juga merupakan Top Seller
Lazada dan trainer bersertifikat Alibaba untuk seller Lazada.
Nah langsung aja,
apasih strategi yang bisa kita lakukan untuk bertahan di era pandemik seperti ini?
Yuk simak ulasannya berikut ini.
1. Bertahan versi
owner IniBuna dan Kemienyik, Bunga Lenanta
Bunga Lenanta
adalah “bakul” krudung IniBuna dan mie kemienyik Malang. Ia menyebut dirinya
seorang creative-thinker yang “suka cari masalah”. Benar aja, ini dibuktikan
dengan berbagai inovasinya membangun bisnis hingga sukses seperti saat ini.
Pandemik virus
corona memang membawai dampak yang luar biasa bagi semua lini bisnis. Nah, apa
sih pesen Mba Bunga untuk bisa bertahan di era-era sulit seperti ini?
Pertama,
menjadi seorang entrepreneur itu harus inovatif. Yaitu mencari masalah,
kemudian bisa menemukan solusinya. Atau menemukan solusi dari permasalahan.
Kedua,
solusi dari masalah itu yang kemudian kita sebut produk, harus mempunyai unique
value atau nilai lebih untuk mendifferentkan produk kita dengan yang lain. Selain
itu, produk juga harus mempunyai nilai yang sadar ngga sadar orang lain pasti membutuhkannya.
Ketiga,
dalam berbisnis, memang tidak semuanya harus menghadirkan sesuatu yang baru. Kamu
juga bisa lho, berinovasi dengan mentargetkan pasar yang berbeda dengan pesaing
kamu. Dengan begitu, kamu tetap bisa mendapatkan pasar meski produk yang kita
tawarkan tidak jauh berbeda dengan pesaing kita.
2. Bertahan
versi Top seller Lazada, Umi Tursini
Umi Tursini adalah
seorang entrepreneur sukses yang juga seorang dosen. Di sela kegiatannya yang
padat sebagai dosen, beliau mampu membawa toko onlinenya menjadi top seller di
salah satu e-commers hanya dalam waktu 3 bulan saja. Widih, ngeri sih ya.
Berkat keberhasilannya
tersebut, beliau juga mendapatkan pelatihan dan menjadi trainer untuk seller Lazada
dari Alibaba. Kerennya lagi, produk yang dipasarkan adalah merek lokal yang Ia
produksi sendiri bersama pengrajin lokal, yaitu dengan nama dagang Salvo shoes
dan Salvora bags.
Selain menjual
produk fashion, beliau juga terus mengembangkan inovasi produknya ke beberapa
kategori. Seperti barbel yang menjadi hot product di era pandemik ini,
ungkapnya. Beliau juga menyampaikan, bahwa untuk tetap bertahan di masa sulit, sebaiknya
kamu “bermain” di hot produk atau produk terlaris di toko kamu.
Misalnya nih, di
era pandemi, kebutuhan seseorang untuk hidup sehat meningkat dari sebelumnya. Nah,
kebetulan di toko kamu mempunyai produk yang mendukung “program” tersebut,
seperti barbel. Jika sebelumnya barbel hanya tersedia warna abu-abu saja, coba
inovasikan untuk menambah variasi warna di barbel tersebut. Dengan demikian,
pembeli tidak akan bosan dan akan lebih tertarik untuk memilih produk kamu
untuk dimasukkan dalam keranjang belanja.
Jika memang
tidak ada variasi yang harus diciptakan dari produk yang kamu miliki. Kamu juga
bisa meningkatkan penawaran dengan produk lain secara cuma-cuma atau sistem
bundling. Contoh, kamu menjual produk fashion, dimana kebutuhannya di masa ekonomi
sulit, terkadang mengalami penurunan. Nah, kamu bisa menciptakan peluang kamu
dengan menambah free produk (misalnya masker) atau bundling dengan produk lain
untuk menarik perhatian calon pembeli.
3. Bertahan versi
owner Pesen Kopi dan Pesen Mie, Reinukky Abidharma
Dalam pembukaan
presentasinya, Reinukky Abidharma sempat bercerita tentang kisah perjalanannya
hingga menjadi seorang pengusaha seperti saat ini. Bukan tidak pernah gagal, Ia
justru mengungkapkan berkali-kali gagal dalam menjalani bisnisnya. Ia pernah menjajal
sebagai makelar, berjualan jilbab, pakaian, tiket, dll.
Namun, menurutnya,
justru kegagalan tersebutlah yang menjadi titik krisis atau ujian mental bagi seorang
pengusaha, mereka akan bangkit atau berhenti. Dalam kesempatan ini, Ia juga menekankan bahwa menjadi seorang
entreprenuer tidak boleh berhenti belajar dan cepat puas dengan apa yang sudah
diperolehnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pentingnya
kemampuan adaptasi bagi seorang pengusaha untuk bertahan di berbagai keadaan,
termasuk era pandemi saat ini. Entrepreneur juga harus tetap semangat untuk mengembangkan
bisnisnya dan segera move on dari keadaan yang tidak menguntungkan, sarannya.
Nah, itulah
sedikit ulasan singkat dari sharing session dengan tema “Bussiness Survival
Strategies in The New Normal” kali ini. Semoga bermanfaat, ya.
No comments:
Post a Comment