Image by Free-Photos from Pixabay |
Sudah saatnya mengembangkan ide hebatmu
Pernahkah kamu merasa kesulitan mewujudkan ide yang sudah terbayang indah dalam pikiran? Kamu merasa bingung memulai aksi, bagaimana mengembangkannya, atau bahkan ketika kamu berdiskusi dengan orang lain, justru dipatahkan begitu saja. Akhirnya ide itu mentok hanya ada dalam angan dan lenyap tidak bersisa.
Seorang ahli psikologi, Edward De Bono, berhasil mengembangkan metode berpikir kreatif yang disebut “Six Thinking Hat” atau enam topi berpikir. Metode ini mengajak kita berpikir secara menyeluruh dari berbagai sudut pandang. Sehingga kamu bisa lebih mudah mengembangkan ide kamu secara matang.
Metode “Six Thinking Hat” bisa dilakukan secara mandiri maupun berkelompok. Sehingga bisa diterapkan untuk diri sendiri maupun dalam institusi. Untuk melakukannya, kamu bisa menyiapkan topi 6 warna berbeda ataupun dengan imajinasi. Perbedaan warna tersebut menunjukkan sudut pandang berpikir yang berbeda terhadap suatu permasalahan. Bagaimana menerapkannya. Yuk, simak ulasan di bawah ini.
1. Topi
putih, lakukanlah analisa tentang informasi dan fakta
Jika kamu mengenakan topi putih, maka sudut pandang yang harus kamu fokuskan adalah menemukan informasi dan fakta dari suatu topik tertentu. Pemikiran topi putih berdasarkan data konkrit yang bisa dicari dan dipelajari. Berpikirlah secara netral, objektif serta hindari intuisi maupun opini.
Beberapa pertanyaan yang membantumu menemukan fakta adalah menanyakan pada diri sendiri apa yang tidak kamu ketahui?, apa yang kamu ketahui?, serta apa yang perlu kamu ketahui dari topik tersebut. Kumpulkan semua fakta dan data terpercaya yang kamu butuhkan.
2. Topi
merah, lihatlah permasalahan menggunakan intuisi dan emosi
Berlawanan dengan topi putih, saat menggunakan topi merah, kamu harus berfokus pada pemikiran yang mengandalkan intuisi, perasaan dan emosi. Seperti menanyakan tentang bagaimana perasaan saya untuk hal ini? Bagaimana reaksi orang lain menanggapi ide-ide ini?, dan lain sebagainya.
Penggunaan topi merah juga dapat digunakan untuk menyortir ide-ide yang muncul selama proses berpikir dengan metode six thinking hat. Sehingga bisa mempermudah menentukan prioritas eksekusi ide kamu.
3. Topi
hitam, breakdown semua sisi negatif dari ide kamu
Warna hitam memang sering diasosiasikan dengan hal buruk. Oleh karena itu, saat memakai topi hitam, kamu harus kritis memikirkan hal-hal negatif dari keputusan yang akan kamu ambil. Sehingga kamu bisa mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pikirkanlah apa saja hambatan, kelemahan, serta kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi dari keputusanmu dengan detail, rinci, dan hati-hati. Karena sebelum eksekusi, sangat penting untuk mengetahui titik lemah suatu gagasan atau ide yang akan dikembangkan.
4. Topi
kuning, berpikirlah positif dan optimis atas ide kamu
Berbeda dengan hitam, warna kuning lebih memancarkan sinyal positif terhadap sesuatu. Dalam metode ini, topi kuning digunakan untuk berpikir tentang segala sisi baik dari keputusan kamu. Topi ini melihat adanya harapan dan optimisme terhadap sesuatu yang akan diwujudkan. Lihatlah apa saja manfaat, keuntungan serta kesempatan baik yang bisa diambil.
5. Topi
hijau, berpikirlah kreatif untuk menemukan solusi
Pada topi hijau, kamu harus berpikir out of the box untuk mengatasi permasalah yang kemungkinan timbul dari pemikiran topi hitam. Pemikiran ini digunakan untuk memecahkan masalah serta menemukan solusi yang tepat.
6. Topi biru,
digunakan untuk mengontrol proses berpikir
Topi biru biasanya digunakan oleh pemimpin diskusi yang berperan sebagai pengendali jalannya proses berpikir masing-masing warna. Pengguna topi biru ini juga bertugas mengambil kesimpulan akhir dari hasil semua pemikiran. Kunci paling penting dilakukan adalah fokus dan disiplin.
Itulah metode yang bisa membantumu
mengembangkan ide secara tepat dan matang. Bagaimana, akan mulai mencobanya?
Baca Juga: 5 ALASAN KENAPA MEDSOS BISA BERDAMPAK BURUK BAGI HUBUNGAN, WAJIB TAHU NIH!
No comments:
Post a Comment